Kamis, 26 Mei 2011

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

    Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita . Dengan perkataa lain prosa mempunyai nilai - nilai yang diperoleh pembawa lewat sastra. Adapun nilai - nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiski memberikan kesenangan 
    Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imanijasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belim dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pemabca juga dapat mengenal tokoh - tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untunk mencapai sukses.

2. Prosa fiksi memberikan informasi
    Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak dapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu , bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3.Prosa fiksi memberikan warisan kultural
   Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti - hentinya dari warisan budaya bangsa. Novel seperti Siti Nurbaya, Salah Asuhan ,Sengsara Membwa Nikmat, Layar Terkembang mengungkapkan impian - impian, harapan - harapan , aspirasi - aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini. Novel yang terlatar belkang perjuangan revolusi seperti jalan tak ada ujung, misalnya menggambarkan suatu tindakan heroisme yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan , yang oleh generasi muda sekarang tidak ada lagi mengalaminya secara fisik itulah , jiwa kepahlawanan perlu disentuh lewat hasil - hasil sastra .

4.Prosa memberikan keseimbangan wawasan
   Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman - pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon - respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
    Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua : Karya sastra yang menyuarakan spirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamnny ada juga yang tentunya menyuarakan kedua - duanya .
  Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendakinya jamannya . Kebanyaakan karya sastra Indonesia di jaman Jepang yang dikelompokkan kedalaj kelompok ini .
    Karya  sastra yang menyuarakan gejolak jamannya , biasanaya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
   Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan jalan mnyajikan interkasi tokoh - tokohnya. Masing - masing tokoh mempunyai temperamen, pendirian dan kemauan yang berbeda - beda. perbedaan ini menimbulkan konflik. Konflik dapat terjadi baik didalam diri tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu dengan tokoh yang lainnya.





Sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab3-konsepsi_ilmu_budaya_dasar_dalam_kesustraan.pdf

  
 
      

0 komentar:

Posting Komentar